"A dream you dream alone is
only a dream. A dream you dream together is reality."
- John Lennon-
Kalimat yang saya rasa dapat mewakili perjalanan cinta saya bersama pria yang
saat ini berstatus (masih calon) suami saya sampai hari H besok, tak terasa
sudah 1thn kami melewati hari-hari kami berdua, segala suka dukapun sudah kami
lewatin, bukan sesuatu yang mudah untuk mempertahankan hubungan kami, mengingat
pertemuan kami-pun bukan seperti kebanyakan orang, bukan cinlok, bukan juga seperti
peribahasa yang sangat populer ini “witing tresno jalaran soko kulino” .
Dan begitu banyak cobaan untuk memulai
hubungan kami.
Pertemuan
kami diawali, secara tak disengaja, di dalam ruang tunggu bandara sentani,
entah bagaimana ceritanya, kami bisa duduk berdampingan, mungkin ini yang
disebut-sebut orang “kalau jodoh tak akan kemana kali ya’, pertemuan kami bukan
sesuatu yang direncanakan, tapi seperti firman Tuhan “Bila Tuhan sudah
berkehendak, tak ada satupun yang bisa mencegahnya” , if there is a will..
there is a way (agak gak nyambung
sih sebenarnya) :D , sedikit lebay tapi cerita ini benar adanya, pertemuan kami
adalah hadiah dari Tuhan buat saya, bgitupun hadiah dari Tuhan buat ‘Doly.
Sekilas
teringat semua peristiwa yang terjadi dalam hidup saya sebelum bertemu Doly ( seperti
panggilan saya pada pria ini) di puncak
keputus asa’an saya, hahah.. sebelumnya karena penulis Blog ini adalah saya
sendiri, jadi saya akan sedikit bercerita tentang sepenggal cerita cinta saya,
seperti menonton sinetron belum afdol rasanya kalau belum ada tayangan
sebelumnya,
….
sebelum bertemu dengan doly, memang
cerita cinta saya tidak “semulus” kelihatannya, saya selalu merasa sulit
menemukan pria yang tepat dalam hidup saya, mungkin dikarenakan standart pria yang
harus mendampingi saya yang kelewat “tinggi” menjadikan saya sulit untuk membuka
diri pada pria-pria yang selama ini mendekati saya, lalu saya mulai
membandingkan mereka satu persatu, dan tidak pernah ada yang membuat saya
merasa bahwa “he is the man”, saya mulai mengacuhkan setiap pria yang mendekati
saya, cuek, memandang sebelah mata, dan tak pernah percaya sedikit pun kepada
mereka , sampai akhirnya suatu hari saya memutuskan untuk mulai percaya pada
orang lain.
Namun
saat itu jugalah, kejadian2 buruk dalam hidup saya dimulai, mungkin ini yang
namanya hukum karma karena selalu curiga dan mengacuhkan mereka yang menyayangi saya :D, satu
persatu, orang-orang yang saya sayangi saat itu mulai mengecewakan saya termasuk orang
yang saya harapkan bisa mendampingi saya nantinya ( pada saat itu saya sedang berpacaran dengan sebut saja Mr. D ), saat itu saya mengalami yang
namanya “krisis kepercayaan” bukan hanya kepada orang-orang di sekitar saya,
termasuk pada Tuhan, dari situ saya merasa Tuhan tidak lagi adil pada hidup
saya, saya selalu berdoa tetapi saya merasa Tuhan tidak pernah mengabulkan doa
saya, jangankan menjawab doa saya, mungkin didengarpun tidak, Walaupun saya
tidak pernah kesepian, karena dalam hidup saya begitu banyak teman-teman saya
yang selalu sayang dan setia menemani saya, bersyukur saya memiliki mereka, tetapi saat ini bukan itu yang saya inginkan,
saya hanya ingin satu orang pria yang bisa mengerti saya, yang nantinya akan
mendampingi hidup saya sampai tua nanti, kemudian saya mulai berdoa kepada
Tuhan untuk memberikan orang yang tepat, saat itu saya tidak sedang “sendirian”
tapi saya merasa orang ini bukanlah orang yang tepat dalam hidup saya, 1 tahun,
2 tahun, smpai akhirnya saya merasa putus asa, kemudian saya memutuskan untuk
tidak lagi berdoa dan meminta pada Tuhan, toh Tuhan juga tidak mendengar doa
saya, mungkin banyak doa doa yang lebih penting dari doa saya. Seperti itu yang
selalu saya pikirkan.
Sampai
pada akhirnya sebuah peristiwa yang membuat saya percaya bahwa, segala sesuatu “memang”
indah pada waktunya, bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan saya sendirian, bahwa
Tuhan selalu baik pada saya.
Saat
itu malam natal, kalau biasanya saya berdoa meminta jodoh yang tepat kali ini
doa saya berganti , saya hanya meminta satu pada Tuhan “Tuhan aku tidak minta
orang yang sempurna untuk hidupku, apapun itu yang terbaik buat hidupku,
biarkan itu terjadi”
Pada
saat itu, di tempat yang berbeda, Doly yang saat itu juga sedang mengalami
masalah lagi-lagi tentang “jodoh yang
belum tepat”, Seperti yang diceritakan Doly, sebelum kembali ke ibukota, pada
malam natal, diapun meminta hal yang sama pada Tuhan, untuk didekatkan dan
diberikan orang yang tepat untuk hidupnya.
Dan
ternyata ….
Tuhan
sangat baik pada kami, dan Selalu ada pelangi sehabis hujan, begitu juga kisah
kami berdua, setelah melewati perjalanan cinta yang panjang, dengan masalah
kami masing-masing, dan dengan doa kami masing-masing pada Tuhan, akhirnya permintaan
itu terkabulkan.
Setelah
tahun baru saat waktunya kembali ke Jakarta, tidak lama setelah kami Doa itu
dipanjatkan, Tuhan mempertemukan kami berdua, dengan pertemuan yang sudah
sangat dirancang oleh Tuhan , di RUANG TUNGGU BANDARA, bukan sesuatu yang kebetulan
yang membuat pesawat kami didelay, yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk
mencari tempat duduk lain, yang lebih dekat dengan colokan listrik, mengingat handphone
saya yang saat itu lowbat, dan tiba2 tak ada angin tak ada hujan, disamping
saya duduk pria yang mengaku bahwa dirinya adalah kakak kelas saya, dan dari
situlah kami memulai cerita cinta kami berdua,
seandainya tidak pernah kenal, mungkin saya akan mengacuhkan dia :D
mengingat saya bukan orang yang suka berbasa-basi dengan laki-laki yang tidak
dikenal sebelumnya, tetapi sekali lagi “Tuhan selalu punya rancangan”, Dia tahu
Pria sperti apa yang akan membuat saya tidak akan mengacuhkan.
Dan
sejak peristiwa itu saya menyimpulkan bahwa kalimat “Everything happens for a
reason”, ternyata benar adanya, bukan suatu kebetulan pesawat kami
ditunda, bukan suatu kebetulan tempat duduk saya tidak ada colokan listrik sehingga
saya berpikir untuk berpindah tempat duduk ke depan, dan bukan sesuatu yang
kebetulan saat itu Doly melihat saya saat keluar dari toilet, lalu memutuskan
untuk duduk disamping saya.
Semua
sudah dirancang Tuhan dengan sangat baik. Tuhan tidak memberikan yang saya inginkan tetapi yang saya butuhkan.
Satu
hal yang saya pikirkan saat itu, mungkin bukan Tuhan tidak mendengar doa saya,
hanya saja Tuhan sedang menunggu orang yang senasib dengan saya untuk
dipersatukan,,,, hehehe
Teruntuk my savior -Jesus Christ-
Maaf.. karena kami pernah
meragukanmu..
Terimakasih untuk semua hal yang sudah saya lewati, suka dan duka yang Tuhan berikan selalu mengajarkan saya bahwa Hidup itu bukan tentang kebahagiaan saya sendiri, tetapi juga tentang penderitaan dan kebahagiaan orang lain disekitar saya. Semua keputus'asa'an yang Tuhan berikan membuat mata saya terbuka, bahwa di luar sana ada hal-hal yang tidak pernah saya lihat dan rasakan sebelumnya dan Tuhan telah tunjukkan, yang membuat saya lebih menghargai hidup yang sudah Tuhan berikan pada saya saat ini.
Thx God for Everything
Terimakasih untuk semua hal yang sudah saya lewati, suka dan duka yang Tuhan berikan selalu mengajarkan saya bahwa Hidup itu bukan tentang kebahagiaan saya sendiri, tetapi juga tentang penderitaan dan kebahagiaan orang lain disekitar saya. Semua keputus'asa'an yang Tuhan berikan membuat mata saya terbuka, bahwa di luar sana ada hal-hal yang tidak pernah saya lihat dan rasakan sebelumnya dan Tuhan telah tunjukkan, yang membuat saya lebih menghargai hidup yang sudah Tuhan berikan pada saya saat ini.
Thx God for Everything
He has made everything
Beautiful In it’s
time
-
ECCLESIASTES 3:11-
Teruntuk my Mr. FRD,
Ingatkah doa kita dahulu, yang
meminta kepada Tuhan pasangan yang saling meneguhkan dalam iman? dalam kasih dan
harapan?
Aku berdoa semoga Tuhan akan
selalu menjaga cinta kita dan kehidupan kita nantinya. Amin…
0 comments:
Post a Comment